Kamis, 12 April 2012

akku dan kalian ..


Duduk di bawah Pohon 
MEnatap ke langit dengan bayangan kesedihan ..
AKU DAN KALIAN..
Sama-sama menangis bercampur sendu, berada disekitar akar" pohon
Berkeluh kesah, Senada dengan  apa yang Hati sedang rasakan 
Memacu emosi namun Mendinginkan Jiwa
Merasa lega dengan air mata yang telah keluar .
AKU DAN KALIAN .. 
TAk peduli dengan tatapan orang lain 
Terus menangiss ,,
Yang hanya beralaskan Tikar rerumputan 
dan Beratap daun-daun kering yang telah berguguran 
AKU DAN KALIAN..
Berteriak kencang membuang kepenatan dalam jiwa 
Namun,,
Tetap saja semua itu tak ada hasilnya 
AKU DAN KALIAN..
Berdiri dan Bergerak mengikuti langkah kaki yang belum merasa lelah .
Terus berjalan tanpa arah.
AKU DAN KALIAN..
Perjalanan berhenti di tengah-tengah lapangan,
Duduk dan bercanda, walau hati masih merasa tak sanggup 
sampai akhirnya .
Teman kita pun kita jadikan pelampiasan atas kegalauan kita yang penuh emosi 
AKU DAN KALIAN ..
Melanjutkan perjalanan pulang 
Dengan ditemani rerintikan air hujan membasahi bumi.
akhirnya,, kita bertiga
hanya bisa melanjutkan kehidupan yang moneten, 
yang tidak bisa melawan arus kehidupan , 
.
"THE END" .

bawah pohon..

15menit .. .
Gaistrhat, gajam kosong, bawah pohon tmpatt yg paling tepat bwt Kumpul" .. . :)
Suasana yg mendukung dgn Obrolan yg menarik,asik , rame dan Heboh... .
Ngebkin Kondisi makin Nyaman dan tambah Akrab .. . :D
Canda,Tingkah. Celotehan, kekoNyoLan bAnyolan Bahkan NgeGOsSip... . ! :0
tetep musuk dlm daFtar kumPulan OBROlan obrAL yg ada.... . Aja bahasan.y.. 
Bawah pohoN jadi Saksi yg terangkum dalam Kisah 15menit.. .

Jumat, 06 April 2012

Cintaku Hanya Untuk…

??

Cintaku Hanya Untuk…

Sumber

Akhwatmuslimah.com – Wah judul yang bisa jadi kontroversial nih, kayak artis aja. Yupz, cinta… Pasti memakai hati kalo bicara tentang hal yang satu ini. Lima huruf itu yang bisa membuat seorang ikhwan atau pun akhwat menggelepar-gelepar tak tertahankan. Apalagi kalau tidak bisa disalurkan pada tempat yang semestinya. Bisa membuat pusing tujuh puluh keliling kalo dipendam sendiri. Atau bisa menghasilkan rindu yang tidak tertahankan bila terlalu jauh jarak…
Ups..!! STOP..!! Ntar dulu… Ini kita lagi membicarakan cinta yang mana? Yang level Halal… Yang level menengah… Atau bahkan yang level hina… Mari kita jabarkan satu persatu.
Cinta yang halal dan tertinggi jelas-jelas hanya untuk Allah dan Rosulnya, tiada yang lain. Kecintaan yang begitu mendalam dari seorang hamba terhadap Robb-nya akan menghasilkan sebuah energi yang sangat dahsyat yang berimbas pada meningkatnya kualitas keimanannya. Cinta tersebut akan menghasilkan jiwa-jiwa yang pantang menyerah dan rela berkorban. Allah mencintai hambanya yang mencintainya. Allah dekat dengan hambanya yang senantiasa berusaha dekat dengannya. Cinta tersebut akan menimbulkan kesadaran dalam diri hambanya bahwa hidup ini hanyalah untuk mencintai dan merefleksikan cintanya kepada-Nya dengan bentuk ibadah.
Cinta yang level menengah adalah mencintai keluarga, saudara seiman, dan sesama makhluk hidup. Keluarga adalah orang-orang yang terdekat dengan kita, tempat kita pertama kali bertemu dan berkumpul. Ibu dan Ayah merupakan orang-orang yang sangat berjasa dalam kehidupan kita. Ada seorang sahabat bertanya kepada Rosululloh SAW; “Siapakah orang yang harus aku hormati setelah Allah dan Engkau ya Rosul?” lalu Rosul menjawab “Ibumu” sampai tiga kali, lalu setelah itu Rosul menjawab “Ayahmu”. Dengan adanya hadits ini jelaslah bahwa berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan. Menuruti perintahnya atau bahkan tidak mengatakan “Ah..!!” ketika kita disuruh. Menjaga perasaan keduanya seperti kita tidak ingin ada seseorang yang menyakiti hati kita. Sungguh-sungguh tidak ada yang bisa kita perbuat untuk membalas jasa mereka, yang kita bisa lakukan terbaik adalah berbakti kepada mereka dengan sepenuh hati. Memperlakukan mereka seperti yang Allah dan Rosul perintahkan.
Cinta yang ketiga adalah cinta yang hina. Kenapa bisa dikatakan hina dan rendah, karena cinta ini menyebabkan kita lupa akan Allah dan membuat kita melanggar aturan-aturan yang telah Allah tetapkan. Banyak sekali contoh yang bisa kita dapatkan dari kehidupan sekarang. Salah satunya adalah cinta kepada lawan jenis yang tidak tertahankan. Mungkin kalau lingkupnya adalah masyarakat muda-mudi di Indonesia dan dunia sudah bisa kita lihat dengan jelas dan tidak perlu lagi ada penjelasan disini. Yang ingin saya tekankan disini adalah beberapa kasus yang menimpa aktivis-aktivis yang dulunya memiliki tingkat militansi dan penjagaan hijab yang tinggi, namun sekarang mengendur dan mencair bahkan bercampur.
Fenomena di lapangan banyak ikhwah yang lepas kendali maupun tarbiyahnya hanya karena masalah yang sebenarnya mereka sudah fahami bahwa hal ini TIDAK BOLEH. Mengendurkan hijab hanya karena takut semakin bertambahnya umur namun belum jua mendapatkan jodoh. Atau berusaha memberikan SINYAL-SINYAL kepada lawan jenis dengan maksud untuk dilihat dan dipertimbangkan kehadirannya. Kenapa bisa begini??? Setelah keluar kampus malah menjadi seseorang yang ahli sms romantis, ahli telepon berdalih da’wah, atau bahkan ahli berlama-lama bersolek diri.
Kawan, sudah saatnya dan bahkan sudah seharusnya kita selalu berbenah diri. Allah telah menjanjikan bahwa wanita yang baik akan mendapatkan lelaki yang baik pula, begitupun sebaiknya. Namun percayakah kita akan janji Allah tersebut? Sudah Khusnudzonkah kita kepada Allah? Tidak perlu dijawab dengan untaian kata-kata, tunjukkan dengan sikap dan perbuatanmu.
Wallohua’lam bishowab… (DAI)